Senin, 16 Oktober 2017

Pengertian Seloka, Ciri, Jenis, dan Contohnya

Assalamualaikum, ketemu lagi di hari puisi, cieeee maksa banget bahasanya.

Kali ini kita akan belajar tentang salah satu jenis puisi lama. Setelah kemarin kita belajar karmina, kali ini kita akan membahas seloka.

Apa itu seloka? Yuk kita simak sharing kali ini.

Pengertian Seloka
Seloka adalah salah satu jenis puisi lama yang berasal dari Melayu klasik, di dalamnya berisikan tentang perumpamaan ataupun pepatah yang mengandung sindiran, ejekan dan juga senda gurauan. Seloka merupakan kata yang berasal dari bahasa sansekerta yaitu sloka.

Seloka ini umumnya ditulis dalam empat baris atau larik dengan memakai bentuk syair atau pantun. Namun terkadang seloka ini ditulis lebih dari empat baris.

Sebenarnya ada beberapa pengertian dari seloka yang disampaikan oleh beberapa ahli, antara lain:

-> Menurut B. Simorangkir, seloka merupakan peribahasa atau pepatah yang di dalamnya diberi sampiran.
-> Menurut Hooykaas, seloka merupakan pantun yang di dalamnya mengandung ibarat atau kisahan dan berisi nasihat-nasihat.
-> Menurut Amir Hamzah, seloka merupakan sebuah pantun yang antara sampiran dan isi terdapat hubungan yang mengandung arti.

Di dalam Sastra Melayu, seloka termasuk dalam puisi bebas. Dalam seloka terkadang rima bisa muncul, tetapi di beberapa seloka tanpa menggunakan rima. Seloka ini berisi tentang cerita yang dikenal dalam masyarakat Melayu.

Ciri-ciri Seloka
- Dalam setiap bait terdapat dua baris yang panjang
- Dalam setiap baris terdiri dari 18 suku kata (yaitu 2×9 suku kata)
- Ada hubungan antara isi bait yang satu dengan isi bait berikutnya
- Isi seloka berupa petuah atau nasihat
- Pada baris kedua dalam bait pertama, menjadi baris pertama pada bait ke dua. Dan begitu seterusnya.
-  Baris ke empat dalam bait pertama menjadi baris ketiga dalam bait ke dua. Dan begitu seterusnya.

Jenis-jenis Seloka
- Seloka gurau senda
- Seloka khayal
- Seloka mengejek
- Seloka nasihat
- Seloka pengajaran
- Seloka sindiran

Contoh Seloka
Contoh 1

Jalan-jalan kekota bertemu umi pipik
Naik motor milik si Dahlan
Jadilah pengendara yang baik
Agar selamat sampai tujuan

Naik motor milik si Dahlan
Pergi ke pasar membeli nanas
Agar selamat sampai tujuan
Selalu taatilah lalu lintas

Pergi ke pasar membeli nanas
Saat dijalan ketemu trantib
Selalu taatilah lalu lintas
Supaya jadi pengendara yang tertib

Contoh 2

Merah-merah buah rambutan
Rambutan matang di keranjang
Setitik cinta aku layangkan
Berbunga-bunga untukmu sayang

Rambutan matang di keranjang
Warnanya merah layaknya bata
Berbunga-bunga untukmu sayang
Tersenyum manis kuterima cinta

Contoh 3

Membeli baju di pasar lama
Baju dipakai oleh tuan
Janganlah berburuk sangka
Rusak hati rusak pikiran 

Baju dipakai oleh tuan 
Pergi berkunjung ke kota
Rusak hati rusak pikiran 
Bila terus mengingat luka

Sekian sharing kali ini. Semoga bermanfaat.

12 komentar: