Selasa, 25 September 2018

Rubaiat, Salah Satu Jenis Puisi Melayu yang Masih Enak Dinikmati di Zaman Sekarang

Selamat malam, penikmat diksi
Malam adalah teman sejati para penyendiri
Bukan tanpa alibi
Malam selalu meliarkan imajinasi

Sebenarnya tugas ini untuk CNA (Cara Nulis Asyik), tapi demi sekali dayung dua-tiga pulau terlampaui, tulisan ini juga dibuat untuk tugas sharing puisi, hehe. Jadilah secarik tulisan yang semoga menginspirasi.

Baiklah, langsung saja dibahas apa itu rubaiat. Rubaiat merupakan salah satu jenis puisi lama khas Melayu. Entah mengapa, saya salah satu penikmat diksi. Menikmati setiap ketukan ketika dibaca di dalam hati. Ketika diakhiri dengan rima yang serasi, rasanya ada sesuatu yang sulit dimengerti. Jadi maaf, jika sharing puisi pun masih seputar puisi lama. Mungkin juga karena penulisnya stok lama, wkwkwk.

Pengertian Rubaiat

Rubaiat menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) berarti puisi Melayu lama berasal dari Arab-Parsi, terdiri dari tujuh atau delapan baris dalam satu bait, bersajak dua-dua (aa-bb-cc-dd). Dari pengertian tersebut sudah jelas ciri-ciri dari puisi rubaiat.

Untuk lebih jelasnya, akan saya tuliskan sebuah contoh puisi rubaiat dari seorang tokoh. Semoga menjadi lebih dipahami.

Contoh Rubaiat

Salah satu contoh rubaiat yang bisa dijadikan contoh untuk belajar adalah karya Gus Mus. Berikut puisinya.

Rubaiyat Angin 

Jika kuturuti keinginan angin 
Hendak kemana gerangan
Hatiku pun ingin 
Membawa sekian angan-angan

Jangan-jangan asal mengembara
Seperti burung yang mencuri 
Dariku nyanyian dukalara 
Terbang kesana kemari 

Angan angan ku akan jadi debu 
Berceceran sepanjang jalan
Atau hatiku terbakar abu 
Sebelum mentari terbenam pelan-pelan

Angin, kita berdamai sajalah 
Ambil sebagian angan anganku dan biarkan aku melepas lelah 
Senyampang hatiku yang belum beku

Dari puisi di atas, jelas sekali bahwa sajak atau rima akhir dari setiap larik selalu berbunyi sama. Pun berisi tujuh atau delapan larik.

Rubaiat merupakan puisi Melayu lama yang masih nikmat dituliskan atau dibaca di zaman sekarang. Apalagi jika memenuhi ciri-cirinya.

So, adakah penikmat puisi yang tertarik untuk menulis rubaiat?

#CNA
#CNASeptember
#InfinityLovink
#TitinSu

Tidak ada komentar:

Posting Komentar